Minggu, 18 Agustus 2013

Peduli Aids

JUMLAH PENGIDAP HIV/AIDS KEPRI SEMAKIN SUBUR
GUBERNUR MINTA SEMUA PIHAK TERLIBAT UNTUK SOSIALISASIKAN PENcEGAHAN


Gubernur Kepri, HM Sani yang hadir pada acara kegiatan sosialisasi bahaya HIV/AIDS bagi  kalangan pelajar di halaman belakang Gedung Daerah di Tanjungpinang (12/5-20013) mengatakan ; “ HIV/AIDS hingga saat ini belum ada obatnya, hanya penjegahan sedini mungkinlah yang bisa kita upayakan melalui berbagai sosialisasi secara terus menerus dimana saja dan kapan saja. Semua pihak harus terlibat baik itu tokoh agama, tokoh masyarakat maupun media karena mensosialisasikan bahaya HIV/AIDS bukan hanya tugas pemerintah. Kita semua harus membentengi diri kita sendiri, sosialisasi hanya mediasi saja selanjutnya diri sendirilah yang menentukan”, kata Pak Gubernur.
Kegiatan sosialisasi bahaya HIV/AIDS diselenggarakan oleh Tim Penggerak PKK Provinsi Kepri, dalam laporanya Ketua TP PKK Prov Kepri Aisyah Sani menjelaskan, kegiatan ini dilaksanakan karena merasa prihatin menerima laporan dari Dinas Kesehatan yang menyatakan bahwa pengidap HIV/AIDS di Kepri banyak dari anak – anak remaja usia 15 – 29 tahun mencapai 75 persen.
Jika angka yang dilaporkan ini memang benar, ini merupakan suatu keadaan yang sangat memprihatinkan, Inilah.com pernah memberitakan angka 75 persen tersebut dari pernyataan  yang disampaikan oleh Kepala Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyelamatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Privinsi Kepri Dr Inrike disela acara sosialisasi bahaya HIV/AIDS  bagi kalangan pelajar di Tanjungpinang, Minggu (12/5). Untuk memastikan angka yang sangat mengejutkan tersebut, 75 persen pengidap HIV/AIDS adalah usia remaja maka Koran Jurnal PKSPD.com coba mengontak Dr Inrike melalui telp selulernya tetapi  Dr Inrike menolak memberi  penjelasan dengan menyebutkan bahwa ia tidak pernah memberikan pernyataan pada Inilah.com dan mematikan telpnya dengan menyatakan mau ada rapat.
Menurut data yang diperoleh Koran Jurnal PKSPD.com dari KPA (Komisi Penanggulangan Aids) Prov Kepri bahwa angka 75 persen tersebut bukan penderita HIV/AIDS pada usia remaja 15 – 29 tahun tetapi angka 75 persen tersebut adalah penderita HIV/AIDS pada usia produktif  25 – 49 tahun sedangkan usia remaja 15 – 29 tahun itu hanya 1 persen saja jelas Harmoni, anggota senior KPA Prov Kepri. Untuk urutan selanjutnya berdasarkan kelompok umur adalah; usia 20 – 24 tahun sebesar 13 persen, usia diatas 50 tahun se besar 7 persen, usia dibawah 4 tahun ada 3 persen dan usia 5 – 15 tahun tercatat hanya 1 persen untuk tahun 2012.
Prov Kepri untuk tahun 2012 berada pada urutan ke – 7 berdasarkan jumlah penderita HIV/AIDS secara nasional, ini merupakan hasil yang cukup baik dimana tahun sebelumnya berada pada urutan ke – 5 dan pada tahun – tahun sebelumnya lagi pernah berada pada urutan 3 besar nasional. Dengan menurunya peringkat Prov Kepri untuk jumlah penderita HIV/AIDS secara nasional ternyata berbanding terbalik dengan angka penyebaran HIV/AIDS setiap tahunnya yang terus meningkat. Hingga tahun 2012 jumlah penderita HIV/AIDS yang meninggal di Prov Kepri berjumlah 610 orang, untuk tahun 2012 saja itu mencapai 108 orang  penderita HIV/AIDS meninggal.
Hingga saat ini sampai dengan  Desember 2012 penderita HIV saja di Prov Kepri telah mencapai pada angka 4. 254 kasus di tambah dengan penderita AIDS dalam periode yang sama sejumlah 2. 014 kasus. Dalam 5 tahun terakhir ini memang penyebaran HIV/AIDS cukup subur di Prov Kepri, dimana pada  akhir tahun 2007 penderita HIV tercatat 1. 376 kasus sedangkan penderita  AIDS sejumlah 559 kasus.  Jadi dalam 5 tahun terakhir penambahan penderita HIV di Prov Kepri mencapai 2. 878 kasus sedangkan penambahan untuk penderita AIDS mencapai 1. 455 kasus, untuk dibandingkan mari kita lihat angka penderita HIV di Prov Kepri pada tahun 2000 hanya 98 kasus sedangkan penderita AIDS hanya 10 kasus.

Melihat angka perkembamgan penderita HIV/AIDS di Prov Kepri yang semakin subur ini maka Harmoni  memberikan penjelasan bahwa semakin meningkatnya angka penderita HIV/AIDS bukan karena tidak terkendalinya penyebaran virus HIV tapi disebabkan oleh semakin bertambahnya jumlah klinik layanan penangulangan HIV/AIDS dari tahun ke tahun sehingga klinik yang baru tersebut dapat mendeteksi penderita – penderita yang baru dimana sebelumnya tidak terdeteksi oleh klinik yang masih terbatas jumlahnya.

Kata ganti

Kata Ganti

Kata ganti atau pronominal/pronoun adalah jenis kata yang dipergunakan untuk menggantikan nomina/kata benda atau frasa nomina. 

A. Macam-macam kata ganti

Menurut fungsinya kata ganti dibedakan sebagai berikut :
1. Kata ganti orang, ialah kata yang menggantikan orang. Kata ganti orang ada tiga macam, yaitu:
a. Kata ganti orang pertama
tunggal→ saya, aku
jamak → kami, kita
b. Kata ganti orang kedua
tunggal → kamu, anda, engkau, saudara, bapak
jamak → kalian
c. Kata ganti orang ketiga
tunggal → dia, ia, beliau, -nya
jamak → mereka
2. Kata ganti milik, ialah kata ganti yang dipakai di belakang kata benda yang menyatakan pemilikan.
Contoh: Bukuku dipinjamnya.
Lukisannya sangat bagus.
3. Kata ganti penunjuk, ialah kata ganti untuk menunjukkan sesuatu. Contoh kata ganti penunjuk : itu, ini
Contoh: Lemari itu sangat besar.
Bulan ini ia akan berangkat.
4. Kata ganti penghubung, ialah kata ganti yang berfungsi sebagai penghubung dalam kalimat. 
Contoh: Rumah yang besar itu sekarang sudah dijual.
Gadis yang ramah itu disenangi teman-temannya.
5. Kata ganti penanya, ialah kata yang dipergunakan untuk bertanya atau menanyakan orang, benda, 
sifat, keadaan, waktun atau tempat.
Contoh: Dimana kau simpan bukuku?
Siapa yang menempati rumah nenek?
Mengapa ia tidak datang? 
6. Kata ganti tak tentu. Misalnya barang siapa.

Kata Depan

Kata depan atau kata perangkai (Preposision), ialah kata yang terletak di depan kata lain berfungsi menghubungkan atau merangkaikan kata dengan kata atau kata dengan kalimat. 
Macam-macam kata depan
Berdasarkan fungsinya, kata depan dibedakan sebagai berikut:
1. Kata depan di, ke, dan dari, dalam fungsi menyatakan arah atau tempat. 
di : menunjukkan ada pada suatu tempat
ke : menunjukkan tempat yang dituju
dari : menunjukkan tempat yang ditinggalkan.
Kata depan tersebut merupakan jenis kata depan sejati (asli). Namun demikian terdapat jenis kata 
depan yang lain yang berasal dari kata benda, kata kerja, dan lain-lain. 
2. Kata depan pada atau kepada berfungsi menyatakan waktu atau nama orang.
Contoh : Kami tunggu kehadirannya pada hari Minggu, 26 Maret 2006.
Tanyakan kepada gurumu tentang penjelasan soal itu.
3. Kata depan akan berfungsi menyatakan waktu atau kegiatan yang akan dilaksanakan atau yang akan 
terjadi.
Contoh: 
a. Kami berdua akan mendaki Gunung Gede.
b. Mendung seperti ini biasanyaakan turun hujan 
4. Kata depan dengan berfungsi menyatakan alat, keadaan, hubungan kesetaraan, dan keterangan perbandingan.
Contoh: 
a. Ayah memotong kayu dengan gergaji. (alat)
b. Dengan tergesa-gesa mereka berlari meninggalkan desa. (keadaan)
c. Surabaya lebih panas dibandingkan dengan Jakarta. (perbandingan)
5. Kata depan atas berfungsi menghubungkan kata benda atau kata kerja dengan kata keterangan dan berfungsi menggantikan kata dengan, demi.
Contoh: 
a. Kegiatan ini dapat terselenggara atas kerja sama semua elemen masyarakat.
b. Terima kasih atas semua bantuan yang diberikan.
6. Kata depan antara berfungsi menunjukkan jarak.
Contoh: 
a. Lokasi perkemahan itu terletak antara Bogor dengan Jakarta. (jarak). 
b. Tabrakan maut antara bus dengan kereta menewaskan 20 penumpang bus